Di Indonesia ada kecenderungan setiap ganti pejabat pasti
ganti kurikulum. Idealnya kurikulum akan diganti atau dievaluasi setiap sepuluh
tahun. Karena bila diganti kurang dari sepuluh tahun maka belum diketahui
adanya keberhasilan dari kurikulum tersebut. Jangan, setiap ada pergantian
pejabat baru akan tercipta kurikulum baru.
Seolah-olah pejabat kalau belum
membuat kurikulum baru belum dianggap berhasil. Semua kurikulum yang pernah ada
di Indonesia hampir semua baik, namun implementasinya di tingkat satuan
pendidikan yang belum sesuai. Penerapan kurikulum tersebut tidak disertai bekal
pengetahuan bagi guru untuk menjalankannya.
Pemerintah terutama Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan harus betul-betul siap dalam melaksanakan sebuah kurikulum
baru. Kesiapan tersebut ditandai adanya sosialisasi dan perangkat kurikulum
yang cukup untuk diterapkan pada siswa. Selama ini kurikulum hanya dianggap
proyek yang dibuat kesempatan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Sebagai insan pendidikan,
marilah kita berkaca diri untuk memperbaiki diri, apakah tindakan kita selama
ini sudah benar dan bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia? Mesti kita renungi
bersama. Jangan-jangan kita selama ini hanya menjadi korban dari kurikulum itu
sendiri. Kita ibarat berjalan tanpa ada tujuan yang pasti. Kurikulum yang baik
tanpa adanya implementasi yang baik pastinya tidak akan menghasilkan output
kemampuan siswa yang baik.
Tanpa harus saling menyalahkan
marilah kita berbuat dengan tindakan nyata. Kita sebaiknya menanamkan
nilai-nilai kebaikan pada siswa kita. Kita sebaiknya mengajarkan kepada mereka bagaimana
hidup bemasyarakat yang baik, dan menjadi
warga Negara yang baik. Di Negara kita sudah terlalu banyak orang yang pandai
secara akademik namun tinggal sedikit yang jujur. Kita sering tidak mengahargai
orang lain, tidak mencintai lingkungan dan bahkan kita tidak pernah menjaga
harmoni dengan alam. Pendidikan karakter hendaknya jangan hanya sebagai slogan
namun harus betul-betul diperjuangkan
untuk dapat tertanam dalam hati sanubari setiap siswa kita.
Apapun kurikulumnya kembali kepada kita sebagai guru. Kalau kita melaksanakan tugas-tugas kita dengan baik maka akan baik pula hasil yang kita peroleh terhadap siswa kita. Bravo Guru Indonesia ……….. Mari
kita berjuang bersama bagi perbaikan generasi bangsa !!!!!!!