Guru pada pembelajaran abad 21 dituntut untuk menyajikan
metode atau media yang sesuai. Pembelajaran tidak harus selalu menampilkan
tatap muka antara guru dan siswa. Jika guru
berhalangan hadir maka siswa dapat membuka web yang ditampilkan oleh guru.
Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu
sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance
Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau
Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar
melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi
mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering
pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses
dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak
harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan
lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning
sebagai berikut :
§ Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu
tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang,
sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di
kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun
secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di
rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet
ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola
oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan
penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan
tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
§ Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan
dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi
perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet
ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan
intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning.
Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas
kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar
dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
§ Pembelajaran formal vs informal
E-Learning bisa
mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learningsecara
formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran
dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak
di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa
juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
§ Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang
masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan
hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata
disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang
masing-masing, yaitu:
1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang
disampaikan
2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain
materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan
unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan
lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna,
dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidang Learning Management System (LMS).
Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara
instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang
ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan,
serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain,
dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan
test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga
pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli
di berbagai bidang terkait.
Manfaat E-learning Bagi Pembelajaran
Lebih mudah mendapatkan materi atau info
Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis
e-learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau
info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat
materinya.
Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak
hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar
negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk
meningkatkan hasil belajar kita.
Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga
Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita
butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang
kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita
butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai!!!
Dapat berinteraksi langsung dengan siapapun
Seorang siswa bisa saja bertanya pada temannya materi
apa yang diajarkan hari ini atau tugas apa yang diberikan, jika hari itu dia
tidak bisa berangkat karena suatu alasan. Dia juga bisa bertanya langsung pada
dosennya apa materi yang diajarkan tadi atau tugas apa yang diberikannya. Dalam
berinteraksi, dia bisa menggunakan media tulisan. Dia mengetik apa yang akan
dibicarakan atau ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang dituju. Dia juga
bisa berinteraksi langsung, bisa bertatap muka dan berbicara langsung dengan
orang yang diajak bicara. Karena kemajuan teknologi, sekarang hal itu bisa
terjadi dengan alat yang bernama webcam.
Bisa tahu materi atau tugas lebih awal
Siswa bisa melihat jadwal atau tugas yang diberikan
oleh dosennya yang sudah di upload. Jadi, siswa sudah tahu apa yang akan
dilakukan hari ini dan dapat mempersiapkannya lebih awal.
Dan masih banyak lagi manfaat-manfaat lain
Sekilas perlu
kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah
pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering
pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari
intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak
harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan
lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
di mana dia berada.
Ada
beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
·
Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa
harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang,
sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di
kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line danreal-time ataupun
secara off-line atau archieved.
Pembelajar
belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi
jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang
telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di
kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa
mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
·
Pembelajaran dengan
perangkat komputer
E-Learning disampaikan
dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi
perangkat multimedia, dengan cd drivedan koneksi Internet ataupun
Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet
ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah
pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas.
Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar
dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
·
Pembelajaran formal vs.
informal
E-Learning bisa
mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara
formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran
dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak
di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa
juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
·
Pembelajaran yang
ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan
hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata
disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang
masing-masing, yaitu:
1.
Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang
disampaikan
2.
Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain
materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan
unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan
lebih menarik untuk dipelajari
3.
Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis
dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk
dipelajari
4.
Ahli bidang Learning
Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur
lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa
lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang
ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta
melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan
pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test
serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan
semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di
kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.
Sumber : https://indahartikelpembelajaran.wordpress.com