Apakah kita masih menganggap pendidikan seks itu tabu? Saat ini sering kita dengar remaja yang hamil di luar nikah. Salah siapa? Seharusnya kita tidak menganggap tabu pendidikan seks buat anak. Selama ini kita salah memaknai apa itu pendidikan seks. Pendidikan seks kita anggap tidak sesuai dengan budaya ketimuran.
Pendidikan seks bukan berarti kita mengajarkan hal-hal yang negatif buat anak. Pendidikan seks lebih mengarah pada bagaimana perawatan kesehatan organ reproduksi pada manusia. Selain itu kita juga harus mengajarkan bagaimana pergaulan yang bertanggungjawab ketika kita telah memasuki masa puber.
Suatu contoh, sebagai guru kelas VI kita harus menjelaskan bagaimana anak mempersiapkan fisik maupun psikis ketika mengahadapi menstruasi pertama kali. Kita harus menjelaskan bagaimana langkah yang harus diambil anak untuk menghadapi hal tersebut. Tanpa kita berikan penjelasan yang cukup pasti mereka akan bingung, malu, dan akhirnya menangis. Dalam pelajaran IPA juga ada materi yang menjelaskan hal tersebut.
Setelah memberikan penjelasan tentang cara merawat organ reproduksi pada saat menstruasi pertama kali kita juga harus menjelaskan bagaimana mereka harus bergaul. Mereka para gadis remaja harus berhati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis. Mereka harus berhati-hati dalam bergaul apalagi berpacaran. Pengawasan orang tua juga sangat penting. Kita juga harus menanamkan nilai-nilai keagamaan agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
Pada prinsipnya mereka harus dipersiapkan untuk menghadapi masa puber dengan pengetahuan yang cukup. Mereka harus bergaul dengan bertanggungjawab. Jangan sampai ketika sudah terjadi resiko mereka baru bingung. Masa depan mereka terlalu berharga untuk dikorbankan.
Terima kasih atas kunjungan anda, semoga postingan ini bermanfaat.