LEMPARAN PEMBAWA BERKAH
Karya. Amelia BP.
Hari demi hari, latihan terus menerus seolah tiada bosan. Semua dilakukan demi sebuah prestasi yang kelak akan diraih. Asa ditambatkan kuat di benak gadis kecil bernama Linda. Gadis calon atlet masa depan. Gadis itu berlatih olahraga Atletik khususnya cabang lempar turbo. Latihan dijalaninya dengan penuh semangat.
"Lari...., lari....., lari teruuuuus" teriak pak Nono sang pelatih. Pemanasan dilakukan sebelum melakukan latihan. Pagi itu mentari pagi menyinari dengan cerah. Suasana hangat menghapus dingin yang menembus tulang. Maklum udara pegunungan.... Pak Nono memberikan pengarahan agar latihan berjalan dengan lancar. Tak lupa gerakan-gerakan ringan dilakukan agar Linda tidak mengalami kram.
Latihan pagi itu merupakan latihan terakhir sebelum perlombaan di tingkat Kabupaten. Linda berlatih seolah tak bisa merasa capek. Sang pelatihpun dengan gigih memberi motivasi agar linda tak berhenti melempar. "OK, latihan cukup .... kalian bisa beristirahat..." teriak Pak Nono. Linda bersama teman-temannya bergegas meraih botol air mineral sambil berlari menuju ke tempat teduh di bawah pohon.
Disela-sela istirahat pak Nono memberikan pembekalan untuk lomba besok pagi.
Pagi itu adalah pagi dimana asa, semangat dan perjuangan Linda dimulai.. Bangun pukul 05.00 Linda segera melakukan lari-lari kecil sambil menarik nafas panjang bagai atlet yang sudah professional. Setelah beberapa saat dia bergegar menuju kamar mandi untuk segera mandi. "Sudah siap Lin?" tanya sang ibu. "Belum bu.... baru selesai mandi" jawab Linda singkat. "Jangan sampai terlambat lho.. nanti Pak Nono menunggu" sahut sang Ibu kembali. "ya, bu.." Jawab Linda.
Tak berselang lama Linda telah siap mengenakan seragam olahraga lengkap dengan sepatunya. "Jangan lupa sarapat Lin..." Ibunya mengingatkan. "Ya, bu.. " Linda bergegas menuju meja makan. Di meja telah tersedia makanan kesukaan LInda, telur dadar ditemani segelas teh manis. Beberapa saat Linda sarapan klakson mobil berbunyi. "diiit, diiit, diiit......." Suara klakson mobil pak Nono menjemput Linda. "Sudah siap, lin...?" Tanya pak Nono. "Sebentar paaaaakkk," jawab Linda dari kejauhan. ternyata di luar telah menunggu Pak Nono dan Bapak Kepala Sekolah yang siap mengantar Linda untuk berlomba. Pak Nono menunggu dengan sabar.
Akhirnya mereka berangkat menuju sebuah stadion di kota Kabupaten. Linda sangat heran melihat stadion yang begitu megah. Maklum anak kampung ... selama ini dia belum pernah melihat sarana olah raga sebesar itu. Nyalinya sempat ciut melihat tempat itu. Pak Nono langsung tanggap menenangkan Linda agar tak grogi. "Jangan takut lin...." ucap Pak Nono tanggap. "Anggap saja kamu lebih kuat dari semua lawan". Linda seolah mendapat angin segar mendengar ucapak Pak Nono.
"Priiit, priiiit.........." peluit panitia terdengar kencang tanda perlombaan akan segera di mulai. Kebetulan Linda mendapatkan urutan ketiga dalam melempar Turbo. Pada lemparan ini Linda tidak menampilkan lemparan terbaiknya. Pak Nono mengawasi dengan penuh rasa cemas. Namun beruntungnya lemparan Linda masuk kategori finalis. Ada lima siswa yang masuk final. Linda memperoleh giliran melempar kelima. Maklum lemparan pertamanya kurang bagus. Pak Nono sibuk memberikan pengarahan sambil memberi motivasi agar Linda menampilkan lemparan terbaiknya.
Tibalah saatnya Linda melakukan lemparan. Pelempar sebelumnya memiliki jarak lemparan yang hampir sama. Pak Nono harap-harap cemas melihat tampilan Linda. Linda melakukan awalan dengan berlari kencang. Akhirnya ..."whuuuuuus....." Turbo Linda lelesat dengan kencangnya..... tanpa disadari ada tepuk tangan yang meriah dari semua penonton. Pak Nono meloncat kegirangan ternyata lemparan Linda mencapai lemparan yang terjauh. Dia menjadi juara Lomba Lempar Turbo. Pak Nono menggendong Linda dengan penuh kebahagiaan... Teman-temanya memberikna semangat Kepadanya..
Tamat...