SI KEMBAR YANG TERPISAH
Karya. Surya Widianingsih
Suatu hari di sebuah desa, lahirlah anak kembar yang diberi nama Tika dan Tina. Mereka anak yang lucu. Mereka selalu bermain bersama dan tumbuh menjadi anak-anak yang lucu.
Suatu hari terjadi pertengkaran antara ayah dan ibunya. Akhirnya ayah dan ibunya berpisah. Tika dibawa dantinggal bersama ayahnya dan Tina dibawa oleh ibunya. Kedua saudara kembar tersebut sangat sedih karena tidak siap untuk dipisahkan.
Waktu terus berlalu, tanpa terasa mereka telah beranjak menjadi remaja. Suatu ketika Tika memasak, tiba-tiba... penyakit ayahnya kambuh. "Ayah,... ayah. kenapa?" tanya Tika pada ayahnya. "dada ayah sakit..... nak" Jawab ayahnya lirih. Tika menangis tersedu-sedu seperti memendam kesedihan yang amat dalam. "Ayah.... jangan tinggalkan Tikaaaa." teriak Tika melihat nafas ayahnya yang sudah tersengal-sengal. Nampaknya ajal ayahnya akan segera tiba. Akhirnya ayahnya meninggal. Tika sangat sedih. Kini dia hidup sendirian.
Dalam kesendiriannya dia sangat kesepian. Timbul niatnya untuk mencari pekerjaan ke kota. Tika berbenah untuk persiapan mencari pekerjaan ke kota. Dia berfikir untuk bekerja apa saja yang penting halal. Tika siap bekerja walaupun hanya menjadi pelayan toko.
Setelah melalui perjalanan beberapa jam sampailah Tika di kota Yogya. Disana tak ada orang yang mau menerimanya bekerja. Hanya sebuah toko pakaian kecil yang mau menerimanya. Dia sangat bersyukur sudah diterima. Di situ dia bertemu dengan dua orang karyawan lainnya. Namanya Siska dan Nabila. Keduanya sangat baik dan ramah.
Waktu Siska dan Nabila sedang berjalan-jalan mereka melihat Tina saudara kembar Tika. Dia heran mengapa Tika naik mobil. Keduanya tidak tahu bahwa yang mereka lihat itu Tina bukan Tika temannya. Sesampainya di rumah mereka bertanya kepada Tika, "Tika, kamu tadi dari mana? kok naik mobil". "Nggaak, saya nggak kemana-mana" jawab Tika. Tika merenung sejenak. Tiba-tiba Tika beranjak dari tempat tidur dan berkata, "jangan... jangan itu saudara kembarku". Melihat Siska dan Nabila heran kemudian Tika menceritakan kejadian sebenarnya bahwa Tika mempunyai saudara kembar yang bernama Tina.
Pada suatu hari setelah cuti beberapa bulan mereka kembali bekerja. Ada seorang lelaki yang membeli baju. Tanpa disadarinya rokoknya diletakkan di atas tumpukan kain. Toko itu akhirnya kebakaran tanpa bisa dikendalikan. Maklum benda-benda yang ada di situ semua mudah terbakar. Mereka bertiga meninggal tanpa bisa diselamatkan. Tina melihat berita kebakaran tersebut di televisi. Berlarian mereka mencari ibunya. "Ibu....... kelihatanya itu Tika saudara saya.." teriak Tina memanggil ibunya. Setelah dilihat dengan jelas berita tersebut mereka menangis tersedu-sedu. Mereka berdua sangat bersedih melihat nasih anak dan saudaranya. Tika dan Tina tak pernah bertemu lagi karena maut memisahkan.
Catatan:
Cerpen ini telah melalui tahap penyuntingan seperlunya oleh guru.