TANGGUNG JAWAB
Di sebuah desa tinggallah keluarga yang berbahagia, dan mereka mempunyai dua orang anak satu perempuan dan satu laki-laki bernama Dina dan Doni. Doni berumur 21 tahun dan Dina berumur 18 tahun. Mereka sangat sayang pada kedua orang tuanya. Ayahnya bernama pak Samat dan ibunya bernama bu Dewi.
Pak Samat bekerja sebagai petani dan bu Dewi bekerja sebagai pedagang nasi goreng. Doni menggantikan ayahnya bekerja di sawah, sedangkan Dina menjaga ayahnya yang sedang sakit. Beberapa bulan kemudian ayahnya sakit parah sehingga masuk rumah sakit. Bu Dewi tidak bisa berdagang nasi goreng lagi karena uangnya digunakan untuk berobat pak Samat.
Walaupun sudah bekerja keras, akhirnya pak Samat tidak bisa diselamatkan. Mereka sekeluarga sangat terpukul karena ditinggalkan pak Samat. Mereka sekeluarga sangat terpukul dan bersedih ketika melihat foto ayahnya. Bu Dewi berusaha menghidupi keluarganya dengan cara menjual ladangnya. Sepeninggal suaminya bu Dewi bekerja menjual kayu bakar kemudian menjualnya ke pasar.
Penghasilannya hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari bahkan kurang. Dina dan Doni merupakan anak yang bertanggung jawab. Apapun yang ditugaskan kepadanya selalu dilakukan dengan senang hati. Pekerjaan itu dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Suatu hari Dina dan Doni berkunjung ke rumah temannya yang bernama Setya. Rumah temannya itu besar, mewah dan bagus. Dina dan Doni ingin melamar pekerjaan di rumah temannya itu. Setya sangat baik, dia memperoleh pekerjaan yang diinginkan Dina dan Doni. Pekerjaan itu adalah memelihara ayam. Setiap ayamnya bertelur dan berkembang biak dia diberi satu ayam. Dina dan Doni pulang membawa ayam itu dan menceritakan kepada ibunya. Ibunya sangat terharu melihat anak-anaknya bekerja dengan kesungguhan. Akhirnya ayam Dina dan Doni berkembang menjadi banyak.
Dina dan Doni tidak lupa membantu ibunya mencari kayu bakar di hutan. Tahun demi tahun berjalan ayam mereka berkembang menjadi banyak. Sebagian ayamnya dijual untuk memberi kambing, kini mereka sudah mempunyai beberapa ekor kambing. Tak berapa lama kambing Dina dan Doni beranak pinak menjadi banyak.
Melihat kambingnya sudah banyak, timbul niatnya untuk membeli sapi. Tahun demi tahun akhirnya sapi Dina dan Doni bertambah banyak. Mereka berniat membeli kerbau. Pada suatu malam mereka mengungkapkan keinginannya pada ibunya.
Dina da Doni : "Bu, kini sapi kami sudah banyak, bagaimana kalau kita jual sebagian untuk membeli kerbau?
Bu Dewi : "Ibu akan selalu mendukung keinginan kalian selama itu baik,nak!" kata bu Dewi.
Bu Dewi menitikkan air matanya, dalam hatinya sangat terharu melihat ketekunan dan kegigihan anak-anaknya. Hasil didikannya selama ini telah membuat Dina dan Doni menjadi anak yang rajin dan bertanggungjawab. Mereka tidak pernah mengeluh sedikitpun, dan bertekad ingin membahagiakan orang tuanya.
Singkat cerita kesuksesan Dina dan Doni sudah menyebar ke seluruh kampung. Ibu Dewi hanya tinggal bersantai-santai meluhat keberhasilan anak-anaknya. Bahkan Doni telah lulus sebagai insinyur pertanian dan tinggal di kampungnya. Mereka semua bekerja keras untuk membangun kampungnya. Bu Dewi menangis bahagia, karena teringat pak Samat suaminya. Berkat kerja keras dan rasa tanggung jawab kesuksesan telah diraih oleh anak-anaknya.